Meraih Barokah: Kunci Kebahagiaan dan Kesuksesan Sejati dalam Hidup


Meraih Barokah: Kunci Kebahagiaan dan Kesuksesan Sejati dalam Hidup

Dalam menjalani kehidupan, setiap manusia tentu menginginkan kelancaran, kebahagiaan, dan keberhasilan. Namun, seringkali kita melihat bahwa ukuran kebahagiaan tidak selalu ditentukan oleh banyaknya harta atau tingginya jabatan. Ada dimensi yang tak kasat mata namun berperan besar dalam memberikan rasa cukup, ketenangan batin, dan kesuksesan, itulah yang disebut barokah. Keberkahan ini bukan sekadar bertambahnya materi, melainkan kebaikan yang melimpah, berkah yang hadir dalam segala aspek kehidupan, membuat yang sedikit terasa mencukupi dan yang sederhana terasa luar biasa.

Dalam Islam, barokah menjadi salah satu anugerah Allah yang sangat diharapkan oleh setiap hamba. Kehidupan yang penuh dengan keberkahan membuat perjalanan hidup seseorang dipenuhi dengan kemudahan, kebahagiaan, dan ketenangan, meski tantangan dan rintangan tetap ada. Sebaliknya, tanpa keberkahan, meskipun seseorang memiliki kekayaan berlimpah, ia mungkin akan terus merasa kurang dan jauh dari kebahagiaan sejati.

Lantas, apa sebenarnya barokah itu? Mengapa keberkahan begitu penting dalam hidup kita, dan bagaimana cara mendapatkannya? Mari kita pahami lebih dalam tentang pengertian, manfaat, keutamaan, dan cara meraih barokah dalam kehidupan kita, berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi SAW.

A. Pengertian Barokah

1. Menurut Bahasa Arab (Lughawi)

 البركة في اللغة هي النماء والزيادة، وهي الخير الكثير المستمر.

Terjemahan: Barokah dalam bahasa adalah pertumbuhan dan penambahan, serta kebaikan yang melimpah dan terus menerus.

2. Menurut Istilah (Istilahi)

البركة في الاصطلاح هي النعمة الإلهية التي تأتي بالخير والزيادة في الشيء، سواء كان مادياً أو معنوياً، والتي تؤدي إلى السعادة والطمأنينة.

Barokah menurut istilah adalah karunia ilahi yang membawa kebaikan dan peningkatan dalam sesuatu, baik materi maupun non-materi, yang menghasilkan kebahagiaan dan ketenangan.

B. Manfaat Barokah

1. Rezeki yang cukup meski sedikit

Rezeki yang diberkahi, meskipun sedikit, dapat mencukupi semua kebutuhan. Hal ini terlihat dari keadaan orang yang sederhana, namun kehidupannya tenang dan bahagia karena keberkahan yang ada dalam hartanya. Sebaliknya, orang yang memiliki kekayaan melimpah tanpa barokah seringkali merasa kurang dan tidak puas.

2. Ketenangan dalam menjalani hidup

Kehidupan yang dipenuhi barokah membawa ketenangan dan kedamaian dalam hati. Barokah dalam hidup membuat seseorang lebih mudah menerima keadaan apapun dengan lapang dada dan selalu merasa cukup atas apa yang diberikan oleh Allah SWT.

3. Keberhasilan dalam setiap usaha

Usaha yang diberkahi akan membawa hasil yang melampaui ekspektasi. Meskipun kerja keras dilakukan dengan cara yang mungkin terlihat sederhana, keberkahan akan membuat hasilnya luar biasa dan memberi manfaat besar, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

4. Dijauhkan dari kesulitan yang tidak perlu

Keberkahan menjauhkan seseorang dari musibah yang tidak diperlukan dan kesulitan yang tak terduga. Allah menjaga dan melindungi kehidupan orang yang diberkahi sehingga segala urusan menjadi lebih mudah.

5. Kebahagiaan batin

Barokah dalam hidup tidak selalu terlihat dari luar, tetapi bisa dirasakan dalam bentuk kebahagiaan batin. Seseorang yang hidup dengan penuh keberkahan akan selalu merasa bahagia, meskipun dalam keadaan yang sederhana.

C. Keutamaan Barokah

1. Keberkahan membawa kemuliaan di sisi Allah

Orang yang hidup dalam keberkahan akan mendapat ridha dari Allah SWT. Kemuliaan ini tidak hanya berupa materi, tetapi juga kedudukan tinggi di akhirat. Allah menambahkan keberkahan dalam hidup orang-orang yang taat kepada-Nya dan menjaga adab serta etika dalam menjalani hidup.

2. Kecukupan dalam segala hal

Orang yang hidup dalam keberkahan merasakan kecukupan dalam rezeki, waktu, dan semua aspek kehidupan. Barokah ini membuat hidup mereka produktif dan bermanfaat bagi diri sendiri serta orang lain.

3. Kehidupan yang harmonis dan penuh kasih sayang

Keberkahan tidak hanya berlaku dalam aspek materi, tetapi juga dalam hubungan antar manusia. Keluarga yang diberkahi akan hidup dalam harmoni, saling menyayangi dan menghormati satu sama lain, menjadikan rumah tangga tersebut sebagai tempat yang nyaman dan damai.

D. Cara Mendapatkan Barokah

1. Bertakwa kepada Allah

Bertakwa berarti menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Takwa adalah syarat utama untuk mendapatkan keberkahan. Dalam Al-Qur’an, Allah menjanjikan keberkahan dari langit dan bumi bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah berfirman: 

"وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ"

 "Dan sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raf: 96)

Penjelasan: Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang beriman dan bertakwa akan mendapatkan limpahan barokah. Tidak hanya berupa materi, tetapi juga spiritual yang mendatangkan ketenangan dan keberhasilan dalam segala urusan.

2. Mensyukuri nikmat Allah

Syukur adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan. Dengan bersyukur, Allah menjanjikan tambahan nikmat dan keberkahan. Orang yang selalu bersyukur tidak hanya akan merasa cukup, tetapi juga akan diberkahi lebih banyak lagi oleh Allah SWT.

Allah berfirman: 

"لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ"

"Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7)

3. Berdoa kepada Allah untuk keberkahan

Meminta barokah kepada Allah adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mendapatkannya. Rasulullah SAW selalu mengajarkan doa-doa untuk keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk makanan, pekerjaan, keluarga, dan sebagainya.

Allah berfirman: 

"اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي طَعَامِنَا، وَزِدْنَا مِنْهُ"

 "Ya Allah, berkahilah makanan kami dan tambahkanlah kepada kami dari makanan itu." (HR. Muslim)

4. Bersedekah

Sedekah adalah amalan yang dapat mendatangkan keberkahan dalam harta. Meskipun dari sisi matematika harta yang dikeluarkan akan berkurang, dari sisi spiritual, Allah akan menggantinya dengan keberkahan yang berlipat ganda.

Rasulullah bersabda: 

"مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِّنْ مَالٍ"

 "Sedekah tidak akan mengurangi harta." (HR. Muslim)

Penjelasan: Harta yang disedekahkan tidak akan mengurangi keberkahan dalam hidup, justru sebaliknya, harta tersebut akan bertambah dalam bentuk yang mungkin tidak selalu tampak secara kasat mata.

5. Menjaga silaturahim

Menjaga hubungan persaudaraan dan kekeluargaan merupakan salah satu kunci penting dalam mendapatkan keberkahan. Rasulullah SAW menekankan pentingnya mempererat tali silaturahim untuk memperpanjang umur dan memperluas rezeki.

Rasulullah bersabda:

"مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ"

"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari)

Penjelasan: Mempererat hubungan dengan keluarga dan kerabat tidak hanya menambah keberkahan dalam harta, tetapi juga memberikan ketenangan dan kemudahan dalam urusan dunia.

E. Hal-hal yang menghalangi barokah 

Barokah adalah nikmat yang datang dari Allah yang memberikan keberlimpahan kebaikan dan manfaat dalam segala aspek kehidupan. Namun, ada berbagai faktor yang dapat menghalangi seseorang untuk mendapatkan keberkahan tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menghalangi datangnya barokah beserta penjelasan dari ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi, lengkap dengan teks Arab dan terjemahannya:

1. Kurangnya Ketakwaan

Ketakwaan adalah kunci utama untuk mendapatkan keberkahan. Allah menjanjikan bahwa orang yang bertakwa akan dilimpahkan keberkahan dari langit dan bumi. Kurangnya ketakwaan kepada Allah, seperti lalai dalam melaksanakan kewajiban agama, menghalangi datangnya barokah.

Allah berfirman:

"وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ"

 "Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A'raf [7]: 96)

Ketakwaan mendatangkan barokah, sementara lalainya seseorang dalam menjalankan perintah Allah justru mengundang keburukan dan bencana serta menghalangi mendapatkan barokah dari Allah subhanahu wa ta'ala.

2. Dosa dan Maksiat

Dosa dan maksiat adalah penghalang besar keberkahan. Setiap kali seseorang melakukan dosa, keberkahan dalam hidupnya akan berkurang. Dalam hadis, disebutkan bahwa dosa dapat menghalangi rezeki seseorang.

Rasulullah bersabda:

 "إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ"

 "Sesungguhnya seorang hamba akan dihalangi dari rezekinya karena dosa yang dilakukannya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Hakim)

Maksiat tidak hanya mengurangi rezeki, tetapi juga menghapus keberkahan dari aspek-aspek lain dalam hidup, seperti ketenangan batin dan kebahagiaan.

3. Tidak Bersyukur

Syukur adalah kunci untuk menjaga dan menambah nikmat serta keberkahan. Ketika seseorang tidak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, maka nikmat tersebut bisa diambil kembali atau bahkan diubah menjadi bencana. Allah memperingatkan dalam Al-Qur’an bahwa nikmat akan bertambah jika kita bersyukur, namun akan hilang jika kita kufur (tidak bersyukur).

Allah berfirman:

"وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ"

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'" (QS. Ibrahim [14]: 7)

Orang yang tidak bersyukur cenderung merasa kurang dan selalu ingin lebih, sehingga keberkahan dalam hidupnya hilang.

4. Memutus Silaturahim

Memutuskan hubungan dengan keluarga dan kerabat dekat adalah salah satu penyebab hilangnya keberkahan dalam hidup. Silaturahim merupakan salah satu cara untuk melapangkan rezeki dan memperpanjang umur, sesuai dengan sabda Nabi SAW.

Rasulullah bersabda:

"مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ"

 "Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahim." (HR. Bukhari dan Muslim)

Memutuskan silaturahim, sebaliknya, menyebabkan hilangnya barokah dalam hidup dan rezeki menjadi sempit.

5. Sikap Kikir dan Enggan Bersedekah

Kikir atau enggan berbagi harta kepada orang yang membutuhkan adalah salah satu penyebab hilangnya keberkahan. Islam mengajarkan agar umatnya saling berbagi, dan salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan adalah dengan bersedekah.

Allah berfirman:

 "مَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ"

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 261)

Orang yang kikir atau pelit akan kehilangan keberkahan harta yang dimilikinya, sementara mereka yang bersedekah justru mendapatkan keberlimpahan.

6. Tidak Jujur dalam Berdagang atau Bekerja

Kejujuran adalah dasar keberkahan dalam setiap urusan, termasuk dalam perdagangan dan pekerjaan. Rasulullah SAW menekankan pentingnya kejujuran dalam jual beli. Ketidakjujuran atau menipu dalam urusan bisnis akan menghapus keberkahan.

Rasulullah bersabda:

"الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَفْتَرِقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا"

"Penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan (cacat barang), maka jual beli mereka diberkahi. Jika mereka berbohong dan menyembunyikan (cacat barang), maka keberkahan jual beli mereka dihapus." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kejujuran dalam bekerja dan berdagang menjamin kelanggengan barokah, sedangkan penipuan dan kebohongan menghapusnya.

7. Zalim dan Mengambil Hak Orang Lain

Kezaliman terhadap sesama manusia, termasuk mengambil hak orang lain secara tidak adil, menghalangi datangnya barokah. Allah SWT tidak menyukai kezaliman, dan orang yang berbuat zalim akan dijauhkan dari keberkahan.

Rasulullah bersabda:

 "اتَّقُوا دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهَا تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ، يَقُولُ اللَّهُ جَلَّ جَلَالُهُ: وَعِزَّتِي وَجَلَالِي لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ"

 "Takutlah kepada doa orang yang terzalimi, karena ia naik ke atas awan, dan Allah berfirman, 'Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti akan menolongmu, meskipun setelah beberapa waktu.'" (HR. Thabrani)

Dengan menghindari kezaliman, seseorang dapat menjaga keberkahan dalam hidupnya dan tidak terkena akibat buruk dari doa orang yang dizalimi.

Hal-hal yang menghalangi keberkahan adalah segala bentuk tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama, seperti dosa, maksiat, kikir, dan tidak jujur. Keberkahan tidak hanya terkait dengan kelimpahan materi, tetapi juga ketenangan, kebahagiaan.

Penutup :

Barokah merupakan rahmat dan anugerah Allah yang sangat diharapkan oleh setiap Muslim. Dengan keberkahan, hidup menjadi lebih bermakna, rezeki terasa cukup, dan ketenangan senantiasa menyertai. Untuk mendapatkan barokah, seseorang harus bertakwa kepada Allah, mensyukuri nikmat-Nya, banyak berdoa, bersedekah, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Keberkahan bukan hanya tentang materi, tetapi juga kebahagiaan dan kemuliaan dalam hidup, baik di dunia maupun akhirat.

Barokah adalah anugerah yang tidak ternilai, yang mampu mengubah kehidupan kita menjadi lebih bermakna dan penuh kebahagiaan. Ia bukan sekadar limpahan rezeki, melainkan kehadiran kebaikan yang terus berkelanjutan, menjadikan setiap hal dalam hidup kita terasa cukup, bahkan berlimpah, meski mungkin secara kasat mata terlihat sederhana. Dalam mencari barokah, kita tidak hanya berbicara tentang kekayaan materi, tetapi juga tentang ketenangan batin, keberhasilan yang tak terduga, dan hubungan yang harmonis dengan sesama.

Dengan bertakwa kepada Allah, bersyukur atas nikmat-Nya, dan terus memperbaiki hubungan dengan sesama melalui silaturahim serta bersedekah, kita membuka pintu keberkahan dalam hidup. Keberkahan ini, pada akhirnya, akan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik, lebih produktif, dan lebih sejahtera, baik di dunia maupun di akhirat.

Mari terus berusaha meraih barokah dalam setiap langkah hidup kita, agar segala usaha yang kita lakukan tidak hanya membawa manfaat di dunia, tetapi juga bernilai di hadapan Allah SWT.

Daftar Pustaka :

Al-Qur'an Al-Karim

Al-Bukhari, Muhammad ibn Ismail. Shahih Al-Bukhari. Beirut: Dar Ibn Kathir, 1987.

Muslim ibn Al-Hajjaj. Shahih Muslim. Beirut: Dar Ihya' al-Turath al-Arabi, 2006.

Al-Ghazali, Abu Hamid. Ihya Ulumuddin. Kairo: Dar al-Hadith, 2010.

Qaradawi, Yusuf. Fiqh Az-Zakah: A Comparative Study. Riyadh: International Islamic Publishing House, 1999.

Ibn Hajar al-Asqalani. Fath al-Bari fi Sharh Sahih al-Bukhari. Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1959.

An-Nawawi, Yahya ibn Sharaf. Riyadhus Shalihin. Riyadh: Maktabah al-Maarif, 1985.
9
Al-Jazairi, Abu Bakr. Minhajul Muslim. Riyadh: Darussalam, 1999.


Penulis : Dr. Abdul Wadud Nafis, LC., MEI